Kamis, 10 Februari 2011

Bahasa Gaul dan asal-usulnya

Kosakata bahasa gaul yang berkembang belakangan ini sering tidak beraturan alias enggak ada rumusnya. Sehingga kita perlu menghafal setiap kali muncul istilah baru. Bahasa gaul sebenarnya sudah ada sejak 1970-an. Awalnya istilah-istilah dalam bahasa gaul itu untuk merahasiakan isi obrolan dalam komunitas tertentu. Tapi karena sering juga digunakan di luar komunitasnya, lama-lama istilah-istilah tersebut jadi bahasa sehari-hari. Sebagai anak gaul, ya kita sih senang-senang saja menggunakan kosakata baru yang tidak ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Paling guru , dosen bahasa Indonesia atau orangtua kita saja yang agak risih kalau kebetulan mereka mendengarnya.

Berikut adalah beberapa contoh dari bahasa gaul dan asal-usulnya :

1. JAYUS
Jayus memiiki arti
lawakan yang nggak lucu, garing atawa tingkah laku yang mau ngelucu tapi nggak lucu. Awalnya yang mengucapkan ini adalah kelompok anak SMU yang bergaul di sekitar Kemang, konon ada seseorang bernama Herman Setiabudhi, dia dipanggil temen-temennya Jayus, soalnya Bapaknya bernama Jayus Kelana seorang pelukis di kawasan Blok M. Si Herman alias Jayus ini kalau ngelawak nggak pernah lucu, temannya yang bernama Sonny Hassan alias Oni Acan sering ngomentarin tiap lawakan yang nggak lucu dengan celetukan Jayus, ucapan Oni Acan inilah yang kemudian diikuti tongkrongannya di daerah Sajam, Kemang lalu kemudian merambat populer di lingkungan PL, dan anak-anak SMU sekitar Melawai. Puncaknya pas ada acara PL Fair2000 kata-kata Jayus ini banyak di ucapkan.

2. BONYOK
Bonyok
merupakan singkatan dari Bokap-Nyokap (orang tua). Tidak jelas siapa yang mempopulerkan kata ini, tapi kata ini mulai sering digunakan diperiode awal 2000an, ketika bahasa sms mulai populer di kalangan remaja. Bokap (Ayah) dan Nyokap (Ibu) sendiri merupakan istilah yang telah populer sejak tahun 80an dan masih digunakan hingga hari ini .

3. JAIM
Jaim merupakan singkatan dari jaga Imej . Ucapan Jaim ini di populerkan oleh Bapak Drs. Sutoko Purwosasmito, seorang pejabat di sebuah departemen, yang selalu mengucapkan kepada anak buahnya untuk menjaga tingkah laku, pada suatu hari Pak Pur, begitu ia sering dipanggil, berpidato di hadapan anak buahnya untuk Jaim, inilah kutipan kata-katanya saudara saudara sebagai pegawai negeri kita harus Jaim, apa itu Jaim ? Jaim atau Jaga Imej itulah awal kata-kata Jaim itu populer .

4. MENEKETEHE
Kata meneketehe ini sebenarnya berasal dari kata “Mana Kutahu” yang diplesetkan oleh Tora Sudiro sekitar awal tahun 2000an, di acara Extravaganza TransTV. Istilah itu cukup populer dan saat ini cukup sering digunakan orang .

5. GUE atau GUA
Gue atau gua adalah bahasa “resmi” yang kini banyak digunakan oleh kebanyakan orang (terutama orang dari Suku Betawi) untuk menyebut “Saya / Aku”. Kata ini merupakan bahasa Betawi yang telah digunakan secara luas, jauh sebelum bahasa prokem / bahasa gaul dikenal orang.

6. GARING
Garing merupakan kata dari bahasa Sunda yang berarti “tidak lucu”. Awalnya kata-kata ini hanya digunakan di Jawa Barat saja. Namun karena banyaknya mahasiswa luar pulau yang kuliah di Jawa Barat (Bandung) lalu kembali ke kota kelahiran mereka, kata ini kemudian dipakai mereka dalam beberapa kesempatan. Karena seringnya digunakan dalam pembicaraan, akhirnya kata ini pun menjadi populer di beberapa kota besar di luar Jawa Barat.

7. SEGEDE GAMBRENG
Kata “gambreng” berasal dari suitan anak-anak (hompimpah alaihum gambreng), yang menunjukkan siapa yang menang dalam suitan tersebut. Belakangan, sekitar tahun 2007an, kata ini digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang besar sekali (dan sulit diungkapkan dengan kata-kata).

sumber referensi : http://www.modifikasi.com/showtread.php?t=35320

Tidak ada komentar:

Posting Komentar